Peningkatan Percaya Diri Anak Melalui Penerapan Metode Bercerita Pada Kelompok B TK Mutiara Bahari Palabuhanratu Sukabumi
DOI:
https://doi.org/10.51729/banin.12735Kata Kunci:
Percaya Diri, Metode Bercerita, Anak, Pendidikan Anak Usia Dini.Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi pentingnya meningkatan percaya diri anak melalui penerapan metode bercerita sebagai pendekatan edukatif. Dalam pengalaman praktis, mungkin terlihat bahwa sebagian anak kurang percaya diri dalam berbicara di depan kelompok atau mengungkapkan pendapat mereka. Metode bercerita dapat menjadi sarana yang efektif untuk mengatasi tantangan ini dengan menciptakan kesempatan bagi anak untuk berbicara tanpa rasa takut. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan percaya diri anak melalui penerapan metode bercerita pada kelompok B TK Mutiara Bahari Palabuhanratu, Sukabumi. Metode bercerita dipilih karena dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dan interaktif, sehingga anak-anak lebih berani berpartisipasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas kolaboratif dengan 15 anak sebagai subyek. Fokus penelitian pada kegiatan bercerita yang diterapkan secara rutin diajak mendengarkan cerita, berdiskusi, dan berbagi pengalaman. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, serta dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif untuk mengidentifikasi pola dan perubahan dalam percaya diri anak. Setiap siklus diakhiri dengan refleksi dan evaluasi untuk menilai efektivitas metode yang diterapkan, sehingga diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang dampak metode bercerita terhadap perkembangan percaya diri anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode bercerita secara signifikan meningkatkan tingkat percaya diri anak. Anak-anak mulai aktif berinteraksi, berbagi pendapat, dan menceritakan pengalaman mereka sendiri. Selain itu, lingkungan yang suportif dan kolaboratif dalam kegiatan bercerita turut berperan dalam membangun rasa percaya diri. Karena itu, metode bercerita efektif dalam meningkatkan percaya diri anak, yang diharapkan dapat diterapkan secara lebih luas dalam pendidikan anak usia dini.