Peningkatan Etika Berbicara Pada Anak Usia Dini Melalui Metode Bercerita di SPS TP. Aster Putih Cikembar Sukabumi

Teti Sumiyati(1)
Encep Solihuttaufa(2)
Imam Buchori(3)

(1) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Rakeyan Santang Karawang
(2) STAI Pelabuhan Ratu Sukabumi
(3) STAI Pelabuhan Ratu Sukabumi

DOI:

https://doi.org/10.51729/banin.12737

Kata Kunci:

Pendidikan, Kecerdasan, etika, bercerita

Abstrak

Pendidikan   Anak   Usia   Dini   (PAUD)   merupakan   salah   satu   bentuk penyelenggaraan pendidikan yang meinitik beratkan pada peletakan dasar kearah kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosial emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan etika berbicara melalui metode bercerita. Penelitian ini mengunakan model penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan  2 siklus. Subyek dan sumber data penelitian adalah peserta didik kelompok B TK Mutiara Bahari Palabuhanratu Sukabumi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tekhnik observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian tindakan kelas ini, menggunakan tehnik skor. Hasil Penelitiannya adalah melalui bercerita dapat meningkatkan etika berbicara anak di SPS TP. Aster Putih Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi Tahun Pelajaran 2022/2023. Hal tersebut ditandai dari peningkatan rata-rata skor etika berbicara dan rata-rata sekor individu anak serta persentase kemampuan etika berbicara yang di dapatkan dari hasil observasi penilaian dalam proses pembelajaran yang memanfaatkan bercerita Hasil penilaian observasi etika berbicara anak di SPS TP. Aster Putih Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi,pada kondisi awal diperoleh skor rata-rata kelas sebesar 37,3 kemudian meningkat menjadi 45,1 pada siklus 1, dan akhirnya meningkatkan menjadi 49,7 pada siklus 2. Sementara itu, rata-rata hasil observasi kemampuan etika berbicara per anak pada kondisi awal sebelum penelitian meningkat menjadi 2,3 pada siklus 1, dan menjadi 2,5 pada siklus 2. Kondisi tersebut juga diperkuat dengan data ketuntasan pembelajaran secara klasikal, dengan menggunakan metode bercerita. Dimana pada kondisi awal ketuntasan baru mencapai 62.1%, kemudian pada siklus 1 meningkat mencapai 75.2% serta pada siklus 2 meningkat mencapai 82.9.

Unduhan

Diterbitkan

2024-07-31