Perang Dalam Islam
Analisis Al-Qur’an Surat Al-Baqarah Ayat 190-194
DOI:
https://doi.org/10.51729/sakinah311338Kata Kunci:
Perang, Islam, Al-Baqarah, Jihad, Tafsir TematikAbstrak
Artikel ini membahas konsep perang dalam Islam dengan menganalisis Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 190–194. Ayat-ayat ini memuat prinsip-prinsip dasar dalam peperangan, termasuk batasan, etika, dan tujuan dari jihad fi sabilillah. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bahwa Islam tidak menganjurkan kekerasan tanpa alasan yang sah, tetapi mengatur perang dalam koridor keadilan dan pembelaan diri. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan tafsir tematik (maudhu’i), serta didukung analisis linguistik dan historis terhadap konteks turunnya ayat (asbabun nuzul). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perang dalam Islam hanya dibenarkan sebagai respons terhadap agresi dan penindasan, serta harus dilakukan dengan batasan moral seperti tidak melampaui batas, tidak menyerang lebih dahulu, dan menjaga hak-hak nonkombatan. Islam mendorong perdamaian dan melarang permusuhan yang berkelanjutan, sebagaimana ditegaskan dalam ayat-ayat ini. Artikel ini menegaskan bahwa konsep jihad dalam Islam bersifat defensif dan proporsional, berbeda dari tuduhan bahwa Islam adalah agama yang menyebarkan kekerasan.
Unduhan
Referensi
Al-Buthi, Muhammad Said Ramadhan. (2002). Sirah Nabawiah Analisis Ilmiah Manhajiah Sejarah Pergerakan Islam di Masa Rasulullah SAW . Terjemahan oleh Aunur Rafiq Shaleh Tamhid. Jakarta: Robbani Press.
Al-Maududi, Abul A'la. (2018). Hukum dan Konstitusi: Sistem Politik Islam. Terjemahan oleh Asep Hikmat. Bandung: Mizan.
Al Mishri. (2022) Ensiklopedi Sahabat Rasulullah. Terjemah oleh Izzudin Karimi. Jakarta : Pustaka Ibnu Katsir.
Al-Mubarakfuri, Syaikh Shafiyyurrahman. (2011). Sirah Nabawiyah: Sejarah Hidup Nabi Muhammad SAW. Terjemahan oleh Agus Suwanti. Jakarta: Ummul Qura.
Al-Qardhawi, Yusuf. (2017). Fiqih Jihad: Sebuah Karya Monumental Terlengkap tentang Jihad Menurut Al-Qur'an dan Sunnah. Terjemahan oleh Irfan Maulana Hakim. Bandung: PT Mizan Media Utama.
Al-Qarni, Aidh. (2022). Muhammad Sang Inspirator Dunia. Terjemah oleh Bakhruddin Fannani, Jakarta : Almahira.
Al-Qurthubi, Imam. (2019). Tafsir Al-Qurthubi. Terjemahan oleh Fathurrahman dkk. Jakarta: Pustaka Azzam.
Ash-Shabuni, Syekh Muhammad Ali. (2018). Tafsir Ayat-Ayat Ahkam. Terjemahan oleh Ahmad Dzulfikar dkk. Depok: Keira Publishing.
At-Thabari, Abu Ja'far Muhammad bin Jarir. (2016). Tafsir At-Thabari. Tahqiq oleh Ahmad Abdurraziq al Bakri. Jakarta: Pustaka Azzam.
Az-Zuhaili, Wahbah. (2011). Fiqih Islam Wa Adillatuhu. Terjemahan oleh Abdul Hayyie al-Kattani dkk. Jakarta: Gema Insani.
Ibnu Katsir, Al-Imam. (2019). Tafsir Ibnu Katsir. Terjemahan oleh M. Abdul Ghoffar E.M. Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi'i.
Zuhaily, Wahbah. (2018). Tafsir Al-Munir: Aqidah, Syariah, Manhaj. Terjemahan oleh Abdul Hayyie al-Kattani dkk. Jakarta: Gema Insani Press.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Dede Rahman Firdaus

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.

