PERANAN KURIKULUM LPTK BERBASIS KKNI DI PERGURUAN TINGGI

Ella Dewi Latifah(1)
Muhamad Habaib(2)
Lisnawati(3)
Hendi Suhendraya Muchtar(4)
Rita Sulastini(5)

(1) STAI Al-Falah Cicalengka Bandung
(2) STAI Al-Falah Cicalengka
(3) STAI Al-Falah Cicalengka
(4) STAI Al-Falah Cicalengka
(5) STAI Al-Falah Cicalengka

DOI:

https://doi.org/10.51729/7157

Keywords:

Curriculum, KKNI, Higher Education

Abstract

Higher education is the highest level of the education system, where graduates of undergraduate programs are expected to be competent and ready to work. Universities have a strategic role and great responsibility in the process of developing quality Indonesian human resources. Therefore, KKNI is used as a reference in creating learning outcomes for graduates of all levels of education at the national level. To achieve this, all universities refer to the KKNI in making or developing higher education curricula. The application of the curriculum that refers to the KKNI aims to clarify how individuals or graduates have a profile and learning outcomes that are expected and will be achieved by students after attending lectures. This paper aims to examine the implementation of the IQF-Based Curriculum in Higher Education. The method used in this research is descriptive analysis method based on literature review or library research. The results of the study show that the implementation of the IQF-based curriculum has a significant impact both for lecturers as educators and for students, especially in improving skills and forming a better attitude. Based on this, the IQF curriculum is good to implement.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Daulay, P. H. (2007). Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional Indonesia, Jakarta: Kencana

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. (2013). Pedoman Pengembangan Kurikulum LPTK. https://text-id.123dok.com/document/y817dw4z-pedoman-kurikulum-lptk-dikti-11-april-12-05-gabung.html. Diakses 04 Oktober 2022.

Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik.(2018). Panduan Pengembangan Kurikulum PTKI Mengacu pada KKNI dan SN-Dikti. Jakarta: Ristekdikti

Ety, N. I. (2015). Peran Komunikasi dalam Interaksi Guru Dan Siswa Al-Ta’dib, 8(2), 150–167.

Fachrunnisa, O. (2022). Kampus Wajib Terapkan KKNI.http://pendis.kemenag.go.id/index.php?a=d etilberita&id. Diakses 04 Oktober 2022.

Fukiawati, F.S. (2016) Pemahaman Konsep Kurikulum dan Pembelajaran dengan Peta Konsep Bagi Mahasiswa Pendidikan Seni. Jurnal Pendidikan Dan Kajian Seni, 1(1), 23–24.

Hadi. (2016). Pemeriksaan Keabsahan. Jurnal Ilmu Pendidikan, 74–79

Hasanah, A. Pengembangan Profesi Guru. (2014). Bandung: CV Pustaka Setia.

Indy, R., Waani, F. J., & Kandowangko, N. (2019). Peran Pendidikan Dalam Proses Perubahan Sosial Di Desa Tumaluntung Kecamatan Kauditan Kabupaten Minahasa Utara. HOLISTIK, Journal Of Social and Culture, 12(4), 1–21.

Irsyad, M. (2016). Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Madrasah (Studi atas Pemikiran Muhaimin). Iqra, 2(1).

Nurmaidah. (2018). Media Pendidikan. Al-Afkar, Jurnal Keislaman dan Peradaban, 5(1).

Omer, N. (2005). Pentingnya Pendidikan Karakter Dalam Dunia Pendidikan. Nopan Omeri, 9, 464–468.

Silahuddin. 2014. Kurikulum dalam Perspektif Pendidikan Islam (Antara Harapan Dan Kenyataan).” Jurnal Mudarrisuna, 4, 331–55.

Sofiah, R., Suhartono, S., & Hidayah, R. (2020). Analisis Karakteristik Sains Teknologi Masyarakat (Stm) Sebagai Model Pembelajaran: Sebuah Studi Literatur. Pedagogi: Jurnal Penelitian Pendidikan, 7(1), 1– 18.

Sukmadinata, S., Nana. (2017) Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik. Jakarta: Remaja Rosdakarya

Suryosubroto, B. (2005). Proses Belajar Mengajar di Sekolah: Wawasan baru, Beberapa metode Pendukung dan Beberapa Komponen Layanan Khusus. Jakarta: Rineka Cipta.

Published

2022-06-27

How to Cite

Dewi Latifah, E., Habaib, M., Lisnawati, Suhendraya Muchtar, H. ., & Sulastini, R. . (2022). PERANAN KURIKULUM LPTK BERBASIS KKNI DI PERGURUAN TINGGI. Al-Hasanah : Jurnal Pendidikan Agama Islam, 7(1), 103–116. https://doi.org/10.51729/7157